Jl. Sudanco Supriyadi No. 61 Kota Blitar 66133 Email : dinkes@blitarkota.go.id atau ptmkotablitar@gmail.com Telp. (0342) 802162 Fax. (0342) 802838
Selasa, 31 Januari 2017
Senin, 30 Januari 2017
Rabu, 25 Januari 2017
Selasa, 24 Januari 2017
Senin, 23 Januari 2017
Minggu, 22 Januari 2017
SOTK DINKES
Peraturan Walikota Blitar Nomor 58 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
TINDAK KEKERASAN
Kejadian kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) merupakan salah satu masalah yang bersifat global
yang berdampak luas terhadap kesehatan. Kekerasan terjadi akibat
kesenjangan kekuasaan. Terdapat keterkaitan yang kuat antara faktor
individu, hubungan, lingkungan maupun masyarakat yang merupakan penyebab
terjadinya KDRT.
Kekerasan
tersebut bukan hanya yang berbentuk fisik, tetapi juga kekerasan
psikis, sosial ekonomi dan seksual yang sering kali luput dari
perhatian. Kematian akibat kekerasan terjadi di negara-negara berkembang
mencapai dua kali lipat dari negara maju (Riskesdas 2007).
sumber : http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=20
CEDERA AKIBAT LALU LINTAS
Cedera sudah menjadi
masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh negara dan lebih dari dua
per tiga dialami oleh negara berkembang. Kematian akibat cedera
diproyeksikan meningkat dari 5,1 juta menjadi 8,4 juta (9,2% dari
kematian secara keseluruhan) dan diestimasikan menempati peringkat
ketiga disability adjusted life years (DALYs) pada tahun 2020.
Masalah
cedera memberikan kontribusi pada kematian sebesar 15%, beban penyakit
25% dan kerugian ekonomi 5% growth development product (GDP). Di
Indonesia, kerugian ekonomi akibat cedera khususnya untuk lalu lintas
diperkirakan sebesar 2,9% pendapatan domestik bruto (PDB). Kecelakaan
lalu lintas merupakan penyebab terbanyak terjadinya cedera di seluruh
dunia. Kecelakaan lalu lintas menempati urutan ke-9 pada DALY dan
diperkirakan akan menempati peringkat ke-3 di tahun 2020 sedangkan di
negara berkembang urutan ke-2.
Cedera
akibat kecelakaan lalu-lintas adalah penyebab utama kematian dan
disabilitas (ketidakmampuan) secara umum terutama di negara berkembang.
Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu prioritas
penanggulangan penyakit tidak menular berdasarkan Kepmenkes
116/Menkes/SK/VIII/2003. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas di
Indonesia menunjukkan kecenderungan yang meningkat, yaitu dari 1,0% pada
tahun 1986, menjadi 1,5% pada tahun 1992, 1,9% pada tahun 1995, 3,5%
pada tahun 1998 dan menjadi 5,7% di tahun 2001. Di Indonesia sebagian
besar (70,0%) korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda
motor yang berusia produktif (15-55 tahun) dan berpenghasilan rendah.
Cedera kepala (33,2%) menempati peringkat pertama pada urutan cedera
yang dialami oleh korban kecelakaan lalu lintas.
Menonjolnya
angka kesakitan dan kematian ini merupakan permasalahan kesehatan
masyarakat Kondisi ini merupakan alasan adanya program pengendalian
cedera di Indonesia.
sumber : http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=19
DIABETES MELLITUS
PENTINGNYA MEMAHAMI DIABETES MELITUS
Tanpa upaya pencegahan dan program pengendalian yang efektif, maka penderita diabetes akan terus meningkat di Indonesia. Prediksi WHO memperkirakan pada 2030 ada 21,3 juta penduduk Indonesia merupakan penderita diabetes. Apakah kita akan menjadi salah satunya? Tentu saja tidak apabila kita mulai memahami faktor risiko dan memulai gaya hidup sehat.
Apa itu diabetes melitus? Mengapa disebut penyakit kencing manis?
Unit terkecil dari tubuh kita adalah sel. Dalam melaksanakan fungsinya, sel membutuhkan energi. Glukosa atau gula, merupakan sumber energi bagi sel. Dalam proses metabolisme glukosa menjadi energi, membutuhkan hormon yang dinamakan hormon insulin. Apabila hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas tidak mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka glukosa tersebut akan tetap berada dalam darah dan kadar glukosa dalam darah akan meningkat sehingga timbulah penyakit yang dinamakan dengan Diabetes Melitus (DM) atau Penyakit Gula atau Penyakit Kencing Manis.
Apa saja gejala diabetes melitus?
Pada awalnya, pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes melitus, bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Namun, harus dicurigai adanya DM jika seseorang mengalami keluhan klasik DM berupa:
- poliuria (banyak berkemih)
- polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)
- polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
- lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal
- penglihatan kabur
- penyembuhan luka yang buruk
- disfungsi ereksi pada pasien pria
- gatal pada kelamin pasien wanita
Diagnosis DM bukan hanya dari gejalanya saja, namun harus diikuti dengan pemeriksaan darah yaitu pemeriksaan glukosa darah dari pembuluh darah vena. Seseorang didiagnosis menderita DM jika ia mengalami satu atau lebih kriteria di bawah ini:
- Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dL
- Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa ≥126 mg/dL
- Kadar gula plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) ≥200 mg/dL
- Pemeriksaan HbA1C ≥ 6.5%
- Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir pasien.
- Puasa artinya pasien tidak mendapat kalori tambahan minimal selama 8 jam.
- TTGO adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan larutan glukosa khusus untuk diminum. Sebelum meminum larutan tersebut akan dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, lalu akan diperiksa kembali 1 jam dan 2 jam setelah meminum larutan tersebut. Pemeriksaan ini sudah jarang dipraktekkan.
Jika kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tetapi tidak masuk ke dalam kriteria DM, maka dia termasuk dalam kategori prediabetes. Yang termasuk ke dalamnya adalah
- Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang ditegakkan bila hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100 – 125 mg/dL dan kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO 140 mg/dL
- Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang ditegakkan bila kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 – 199 mg/dL
Diabetes terdiri dari beberapa jenis yaitu DM tipe 1 yang terjadi karena kekurangan hormon insulin di dalam tubuh, DM tipe 2 karena hormon Insulin yang dihasilkan tidak bermanfaat untuk mengatur kadar gula dalam darah (fungsi kerja insulin tidak efektif), DM gestasional yang terjadi pada masa kehamilan dan DM lainnya yang diakibatkan karena pemakaian obat mapun disebabkan penyakit lainnya.
Diabetes yang umumnya terjadi pada anak dan remaja adalah DM tipe 1. Sejak dulu DM pada anak ini sebenarnya sudah ada, namun tidak terdeteksi dengan baik, sehingga kejadiannya seperti fenomena gunung es. Terjadinya DM tipe 1 pada anak dan remaja dapat disebabkankarena faktor genetik (keturunan), auto-imun (kelainan sistem imunitas), pola hidup tidak bersih dan sehat seperti diet yang tidak sehat. Kelainan sistim imunitas terjadi karena adanya peradangan pada sel beta (insulitis). Insulitis dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal di antaranya virus, seperti rubella dan herpes. Kondisi ini menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel b yang disebut ICA (Islet Cell Antibody). Reaksi antigen (sel b) dengan antibodi (ICA) yang ditimbulkannya mengakibatkan kerusakan sel beta pada pankreas yang mempunyai fungsi memproduksi hormone insulin.
Apa saja komplikasi diabetes melitus?
Diabetes dapat mengakibatkan komplikasi yang bersifat akut maupun menahun (kronis). Komplikasi akut diabetes dapat mengakibatkan koma diabetikum dan kematian mendadak. Sementara komplikasi kronisnya memberikan beban biaya pengobatan yang mahal, dan menurunkan produktifitas bagi penderitanya. Komplikasi akut diabetes yaitu hiperglikemia (kadar gula darah naik cepat secara drastis) dan juga bisa hipoglikemi (kadar gula darah turun secara cepat). Kondisi ini yang mengakibatkan kematian lebih dini bagi penyandangdiabetes. Sementara komplikasi kronis dari diabetes dapat berupa :
- Makroangiopati (kerusakan pembuluh darah besar) misalnya:
- Gangguan pada pembuluh darah jantung
- Gangguan pada pembuluh darah tepi yang dapat mengakibatkan luka pada telapak kaki yang sulit sembuh
- Gangguan pada pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan stroke
- Mikroangiopati (kerusakan pembuluh darah kecil) misalnya :
- Retinopati diabetik yang dapat mengakibatkan kebutaan
- Nefropati diabetik (penyakit ginjal diabetes) yang dapat mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal
- Neuropati ( Kelainan saraf)
Tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah diabetes melitus?
Monitoring dan deteksi dini faktor risiko DM ini dilakukan di Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM dan implementasi perilaku CERDIK.
Cerdik ini mempunyai makna,
Cek kesehatan berkala,
Enyahkan asap rokok,
Rajin aktifitas fisik,
Diet Sehat dan seimbang,
Istirahat cukup,
Kelola Stress.
sumber : http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=8
STROKE
Tuan B 41 tahun mendapat serangan stroke mendadak. Pada pagi hari pasien tidak merasakan apa-apa. Saat beraktifitas di sawah pasien merasakan sakit kepala yang sangat hebat dan setelah itu pasien merasakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan. Saat berada di rumah pasien muntah sebanyak 2 kali dan kemudian bicaranya pelo padahal sebelumnya tidak pelo.
Kasus lain juga menimpa Ny.N 65 tahun, ia dibawa keluarganya ke Rumah Sakit dengan keluhan utama lemah pada tangan kanan dan kaki kanan secara mendadak. Keluhan ini datang mendadak pada saat penderita sedang duduk sambil mengobrol . Selain itu penderita merasa mulut mencong ke kanan dan bicara pelo.
Dua kasus diatas merupakan satu dari banyak kasus kejadian stroke di Indonesia. Kejadiannya yang mendadak tanpa permisi memberikan dampak buruk yang drastis pada penderitanya.
Bayangkan saja ketika anda sedang asyik mengobrol tiba - tiba mulut anda mencong dan badan anda lemah sebelah, sungguh mengerikan bukan? Maka tim kami akan berusaha memberikan informasi seputar stroke agar anda dan keluarga terhindar dari bahaya penyakit ini.Apa sih yang dimaksud dengan penyakit stroke?
Badan kesehatan dunia atau WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain kelainan pembuluh darah.
Ada berapa macam jenis stroke?
Stroke ada 2 macam yang pertama disebut stroke hemoragik yaitu stroke yang diakibatkan perdarahan pada otak. Kedua stroke non hemoragik yaitu akibat tersumbatnya pembuluh darah otak sehingga jaringan otak tidak mendapat nutrisi dan oksigen.
Apa saja risiko terjadinya stroke?
Faktor risiko penyakit stroke diantaranya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus,merokok, konsumsi alkohol, kelebihan lemak darah atau hiperlipidemia, dan kurang aktifitas.
Bagaimana gejala dan tanda penyakit stroke?
Gejala yang muncul diantaranya :
- Tiba-tiba merasa lemah pada sebelah wajah, serta lengan dan kaki terutama satu sisi tubuh.
- Tiba-tiba kebingungan dan kesulitan bicara
- Sakit kepala hebat
- Penglihatan mendadak terganggu
- Tiba-tiba kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan dan koordinasi
Apa yang harus dilakukan bila keluarga anda menunjukan gejala stroke?
time is brain, waktu sangat berharga untuk penderita stroke, apabila terlambat ditangani bisa berakhir dengan kematian. Hal-hal yang yang perlu anda lakukan adalah :
- Amankan penderita, baringkan dengan posisi setengah duduk
- Segera panggil bantuan dan telepon ambulan
- Jangan beri makanan atau minuman karena penderita stroke tidak dapat menelan dengan baik. Cairan yang diminum dikhawatirkan masuk ke saluran napas dan mengganggu pernapasan
- Pastikan jalan napas aman.Perhatikan hidung dan mulut tidak ada sumbatan, bila ada air liur miringkan tubuh pasien dan bersihkan mulut dari air liur.Waktu yang aman adalah 20 menit sampai pasien tiba di rumah sakit. Bila lebih dari itu dampak yang muncul dapat lebih buruk.
sumber : http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=7
PPOK
Kenali Gejalanya dan Hindari Faktor Risikonya
Apa yang dimaksud dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)?
Penyakit Paru Obstruktif Kronik dahulu disebut dengan Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Penyakit ini ditandai dengan adanya perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel. Perlambatan Aliran udara umumnya bersifat progresif dan berkaitan dengan respons inflamasi yang abnormal terhadap partikel atau gas iritan.
PPOK
Apa saja gejala PPOK?
Seseorang dengan PPOK ringan dapat tanpa keluhan atau gejala. Hal ini berbahaya karena apabila faktor risikonya tidak dihindari maka penyakit ini akan semakin progresif. PPOK dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
- Sesak napas
- Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
- Sputum yang produktif (batuk berdahak)
- Bertambahnya sesak napas
- Kadang-kadang disertai mengi
- Bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak)
- Sputum menjadi lebih purulen dan berubah warna
- Gejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah, depresi
- Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang
terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya.
Dalam
pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan :
- Riwayat merokok
- Perokok Aktif
- Perokok Pasif
- Bekas perokok: Bila merupakan bekas perokok harus dinilai derakat
berat merokok dengan menggunakan Indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian
jumlah rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok
dalam tahun :
- Ringan : 0-200
- Sedang : 200-600
- Berat : >600
- Riwayat merokok
- Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
- Hipereaktiviti bronkus
- Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
- Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik. Dengan komponen utama:
- Nikotin, zat berbahaya penyebab kecanduan
- Tar, bersifat karsinogenik
- CO, menurunkan kandungan oksigen dalam darah
Selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, Asap Rokok Orang Lain (AROL) juga berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya, yang dalam hal ini menjadi perokok pasif. AROL adalah gabungan antara asap yang dikeluarkan oleh ujung rokok yang membara dan produk tembakau lainnya serta asap yang dihembuskan oleh perokok. Tidak ada batas aman untuk AROL. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif perempuan di Indonesia 62 juta dan laki-laki 30 juta, dan yang paling menyedihkan adalah jumlah anak usia 0-4 tahun yang terpapar AROL sebesar 11,4 juta anak. Perokok pasif ini mempunyai risiko terkena penyakit kanker 30 % lebih besar dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok, juga terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh asap rokok.
Pemeriksaan apa yang harus dilakukaan untuk menunjang diagnosis PPOK?
- Spirometri. Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis. Alat yang digunakan disebut spirometer
- Radiologi (Rontgen Thoraks)
- Bila eksaserbasi akut: analisis gas darah, DPL, Sputum gram, Kultur MOR
Apa saja prinsip terapi PPOK?
- Edukasi dan motivasi untuk berhenti merokok
- Farmakoterapi: bronkodilator, steroid, mukolitik, antioksidan
- Terapi non-farmakologis:
- Rehabilitas: latihan fisik, latihan pernapasan
- Terapi oksigen jangka panjang (15 jam sehari) pada PPOK Stadium III
- Nutrisi
- Pembedahan pada PPOK berat
Vaksinasi apakah yang bermanfaat dalam mencegah PPOK?
Pada PPOK Eksaserbasi akut biasanya disebabkan oleh infeksi mukosa trakeobronkial, terutama oleh bakteri Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Moraxella catarrhalis. Maka vaksinasi influenza dan pneumokok dapat bermanfaat dalam mencegak PPOK Eksaserbasi akut.
http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=6
obesitas
DEFINISI
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011)
Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan prevalensi hipertensi, intoleransi glukosa, dan penyakit jantung koroner aterosklerotik pada pasien-pasien yang obese.
FAKTOR PENYEBAB
Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki berat badan berlebih atau obesitas (CDC, 2009). Diantaranya adalah:
- Ketidakseimbangan antara asupan kalori dari makanan dengan penggunaan kalori sebagai energi pada aktivitas fisik.
- Lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja.
- Faktor genetik.
- Faktor lain seperti obat-obatan.Orang yang menggunakan steroid jangka panjang akan mengalami penambahan berat badan.
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (WHO, 2011).
Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Berat Badan (Kg)
IMT = Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
sumber : http://pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=5
Kanker Leher Rahim
KENALI LEBIH DINI GEJALA KANKER
LEHER RAHIM
APAKAH KANKER LEHER RAHIM ITU ?
Kanker leher rahim
adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim yang merupakan bagian terendah
dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama.
APA FAKTOR RISIKO TERJADINYA KANKER LEHER RAHIM ?
1. Menikah/mulai
melakukan aktifitas seksual di usia muda (<20 tahun)
2. Berganti-ganti
pasangan seksual
3. Melakukan
hubungan seks dengan pria yang sering bergonta-ganti pasangan.
4. Riwayat
infeksi di daerah kelamin atau radang panggul (IMS)
5. Perempuan
yang melahirkan banyak anak
6. Merokok/
terpapar asap rokok (perokok pasif)
7. Memiliki
riwayat keluarga dengan kanker
8. Kurang
menjaga kebersihan alat kelamin
9. Adanya riwayat
tes pap yang abnormal sebelumnya
10. Penurunan
kekebalan tubuh misalnya karena HIV/AIDS dan penggunaan obat-obatan
kortikosteroid jangka panjang.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH KANKER LEHER RAHIM ?
1. Pencegahan
utama adalah menghindari faktor risiko kanker leher rahim terutama dengan tidak
berperilaku seksual berisiko untuk terinfeksi HPV seperti tidak berganti-ganti
pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (kurang
dari 20 tahun)
2. Selain itu
juga menghindari asap rokok (aktif dan pasif), menindak lanjuti hasil
pemeriksaan IVA/pap smear dengan hasil positif.
3. Melakukan
vaksinasi HPV
APAKAH GEJALA KANKER LEHER
RAHIM ?
Stadium dini
·
Pada tingkat dini, kanker leher rahim seringkali
tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Sehingga terkadang sulit untuk
dikenali.
Stadium lanjut:
·
Keputihan dan
pendarahan sesudah senggama perlu dicurigai sebagai gejalanya. Walaupun
tidak selalu, hal tersebut juga merupakan gejala pada polip leher rahim atau
radang leher rahim
·
Gejala kanker leher rahim pada tingkat lanjut :
1.
Haid tidak teratur
2.
Nyeri panggul
3.
Nyeri saat berhubungan seksual
4.
Pendarahan spontan tidak pada masa haid/
diantara menstruasi
5.
Pendarahan pada masa menopause
6.
Keputihan atau keluar cairan encer putih
kekuningan terkadang bercampur darah seperti nanah.
APAKAH ITU DETEKSI DINI ?
Pemeriksaan untuk menemukan
kanker leher rahim dari sejak perubahan awal sel (displasia) sampai dengan pra
kanker.
Perempuan yang pernah melakukan
pemeriksaan deteksi dini (tes pap ataupun IVA) dapat menurunkan risiko terkena
kanker leher rahim.
BAGAIMANA CARA PEMERIKSAANNYA ?
1. Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat (IVA)
2. Pap
Smear (Papanicolau/ Pap test)
3. Biopsi,
dll
APAKAH ITU IVA ?
Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat (IVA) adalah pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan
spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat / cuka
dapur encer (konsentrasi 3-5%). Pada
lesi pre kanker setelah ditunggu kurang lebih satu menit akan terlihat bercak
putih bila terdapat perubahan pada sel (displasia) yang disebut acetowhite
epithelium.
MENGAPA MEMILIH IVA ?
Pemeriksaan IVA merupakan
pemeriksaan yang sederhana, murah, cepat dan cukup akurat untuk menemukan
kelainan pada tahap kelainan sel (displasia) atau sebelum pra kanker bila
dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya.
APA TINDAKAN BILA DITEMUKAN KELAINAN ?
Jika dalam pemeriksaan IVA
terlihat lesi berwarna putih dengan ukuran kurang dari 2 mm, dokter/bidan akan
melakukan pengobatan dengan tindakan krioterapi yang dapat dilakukan di
Puskesmas.
Bila bercak putih lebih dari 2
mm, petugas puskesmas akan merujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan
lebih lanjut.
APAKAH ITU KRIOTERAPI ?
Krioterapi adalah tindakan
pengobatan memakai alat krioterapi dengan cara pendinginan agar terjadi
pembekuan untuk menghancurkan sel yang tidak normal.
APA YANG DILAKUKAN SETELAH KRIOTERAPI ?
Setelah dilakukan krioterapi,
dokter/ bidan akan menjadwalkan pemeriksaan ulang pada 7 hari dan 6 bulan
setelah tindakan.
DIMANA MELAKUKAN TES IVA ?
Tes IVA dapat dilakukan di
tempat-tempat sbb :
- Bidan Desa
- Puskesmas
- Puskesmas Pembantu
- Rumah Sakit dan
- Rumah Bersalin.
PENGOBATAN APA YANG DILAKUKAN BILA DIKETAHUI ADA LESI PRE KANKER ?
1. Krioterapi
Adalah perusakan
sel-sel pre kanker dengan cara dibekukan. Tindakan ini dapat dilakukan di
fasilitas kesehatan dasar seperti Puskesmas oleh tenaga kesehatan terlatih.
2. Elektrokauter
Adalah perusakan
sel-sel pre kanker dengan cara dibakar dengan alat kauter. Dilakukan oleh
dokter ahli kanduingan dengan anestesi.
3. Loop Electrosurgical
Excision Procedure (LEEP)
Adalah pengangkatan
jaringan yang mengandung sel prakanker dengan jalan LEEP
4. Konisasi
Adalah pengangkatan
jaringan yang mengandung sel prakanker dengan jalan operasi
5. Histerektomi
Pengangkatan
seluruh rahim termasuk juga leher rahim.
sumber : http://pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=4
sumber : http://pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=infoptm&id=4
HIPERTENSI
Anda pasti sudah sering mendengar tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, atau bahkan sudah pernah mengalaminya. Mendengarnya saja enggan dan pasti tidak ada yang mau mengalaminya. Banyak sekali mitos di masyarakat tentang penyakit ini. Ada yang bilang penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Ada pula komentar kalau minum obat hipertensi bisa terkena penyakit ginjal.
Wahh,,, yang mana yang benar ya? Berikut tim kementrian kesehatan akan memberikan 15 FAKTA TENTANG HIPERTENSI
- Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
- Pada tahun 2007 jumlah penderita hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%
- 76 % dari penderita hipertensi tidak pernah menyadari dirinya sakit.
- Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg, lebih dari itu WASPADA HIPERTENSI!
- Seseorang disebut hipertensi bila tekanan darah ≥140/90
- Gejala hipertensi diantaranya pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal, penglihatan kabur, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah. Namun jangan tunggu gejala datang karena sebagian besar penderita hipertensi tidak bergejala.
- Bahaya hipertensi bisa mengenai banyak organ tubuh diantaranya mata, otak, ginjal, dan jantung
- Usia diatas 55 tahun lebih berisiko terkena hipertensi
- Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua prang tua hipertensi maka 45 % berisiko menurun ke anaknya. Maka apabila anda berisiko segeralah ubah gaya hidup dan control tekanan darah secara teratur
- Orang dengan obesitas 5 kali lebih berisiko terkena hipertensi
- Kurang aktivitas, merokok,makanan asin, minum alcohol dan stress dapat meningkatkan risiko hipertensi
- Batasi garam 1 sendok teh per hari tiap memasak dapat menurunkan risiko hipertensi
- Hipertensi dapat dicegah, bila sudah terkena pun dapat dikontrol dengan minum obat teratur dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
- Daun kumis kucing, daun seledri dan daun pegagan dapat dijadikan jamu pendamping obat untuk membantu menurunkan tekanan darah.
- Hipertensi tidak mematikan, namun apabila dibiarkan maka efek fatal dapat terjadi ke organ lain seperti stroke pada otak dan gagal jantung. Komplikasi inilah yang dapat menyebabkan kematian.
- Cek kesehatan secara berkala.Periksakan tekanan darah, berat badan, dan kadar kolesterol ke puskesmas terdekat. Lakukan secara rutin, misal sebulan atau dua bulan sekali.
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktifitas fisik. Olahraga 30 menit dan lakukan dengan rutin dapat menurunkan risiko hipertensi
- Diet sehat dengan kalori seimbang.
- Makan makanan yang bervariasi. Kurangi makanan cepat saji atau makanan berpengawet.
- Istirahat yang cukup
- Kelola stres
sumber: http://pptm.depkes.go.id/cms/frontend/
Langganan:
Postingan (Atom)